Kamis, 17 November 2011

Mitos dan Fakta tentang Air

Tubuh kita 75% terdiri dari cairan dan kehilangan cairan sebanyak 2% saja berakibat pandangan kurang jelas dan otak yang kurang fokus. Tak heran banyak diantara kita selalu membawa sebotol air saat berpergian. Walaupun air ada di sekitar kita, tak banyak orang yang paham betul bagaimana mengkonsumsi air. Ada mitos dan fakta apa saja tentang air?
Mitos: Minum air delapan gelas sehari
Fakta: Nyatanya, kebutuhan air per hari ditentukan oleh ukuran dan kadar kimiawi dalam tubuh. Untuk mengetahui berapa banyak air yang harus anda minum, timbang berat badan anda tiap pagi selama seminggu. Setelah mengetahui berat badan rata-rata anda, pilih satu hari dimana anda minum delapan gelas sehari.


Bila keesokan paginya berat anda berkurang, walaupun hanya setengah kilogram berarti anda membutuhkan lebih dari delapan gelas. Gantikan berat yang hilang karena dehidrasi dengan minum jus buah di pagi hari hingga berat anda kembali normal.
Mitos: Minum hanya pada saat haus
Fakta: Beberapa orang tua akan mengatakan minum jika haus. Nyatanya pekerjaan sehari-hari dan olahraga dapat membuat kadar air berkurang dari tubuh secara drastis. Akibatnya otak tak dapat merespon dengan cepat bila tubuh sudah kekurangan air, anda pun dehidrasi dan otak belum mengirimkan signal haus.


Caranya adalah minum 600 ml atau sebotol air sejam sebelum beraktifitas terutama berolahraga. Diperlukan 60 menit atau sejam agar air mengalir ke seluruh otot dan mengurangi kemungkinan anda dehidrasi.
Mitos: Teh dan kopi membuat kita dehidrasi
Fakta: Minum kopi memang dapat membuat frekuensi ke kamar kecil lebih sering. Tapi bukan berarti kopi maupun teh dapat membuat anda dehidrasi. Bagaimanapun juga kopi maupun teh berbahan dasar air.


Dengan frekuensi standar, yaitu kurang dari lima gelas per hari maka cairan yang anda telan, baik kopi maupun teh tidak akan membuat dehidrasi.  Malahan akan membantu mengisi jumlah cairan yang dibutuhkan tubuh per harinya.
Mitos: Minum air sebelum makan dapat menurunkan berat badan
Fakta: Air yang diminum sebelum makan tidak akan membuat anda kenyang atau mengurangi jatah makan maupun membuat kalori keluar dari tubuh lebih cepat. Air memang mampu mengganjal perut untuk mengurangi kalori yang anda asup, tapi air juga mudah keluar dari tubuh dan membuat anda tetap lapar.


Pilihannya anda dapat makan sayur, buah dan sup, keduanya mampu mengenyangkan dan mengandung air yang dapat mencegah anda dehidrasi. Cara ini mampu membuat anda kenyang, mengurangi asupan kalori dan membuat anda terhindar dari dehidrasi.
Mitos: Minuman berenergi lebih baik daripada air putih biasa
Fakta: Minuman berenergi mungkin saja mengandung beberapa konsentrat vitamin, seperti vitamin C. Tapi tidak akan mempermudah peredaran darah dan kebanyakan minuman berenergi tidak mengandung vitamin-vitamin lain yang diperlukan tubuh. Jika memang ingin minuman segar dan non-tawar, minum jus buah dapat menjadi pilihan yang tepat.
Mitos: Hanya atlet yang perlu minum minuman berenergi, non-atlet tidak terlalu perlu
Fakta: Saat berkeringat, tubuh mengeluarkan air dan garam dengan jumlah banyak. Air dan garam ada di dalam  minuman berenergi yang juga mengandung sodium yang dapat menahan cairan dalam tubuh. Bonusnya, minuman berenergi dijual dan disajikan dalam keadaan dingin yang menyegarkan setelah beraktifitas.
Mitos: Dehidrasi ketika renang adalah hal yang mustahil
Fakta: Pertama, kemungkinan anda akan berkeringat saat menghabiskan waktu di kolam renang lebih besar daripada beraktifitas normal sehari-hari. Kedua, haus disebabkan oleh kurang atau terhambatnya peredaran darah dalam tubuh. Air yang ada di dalam kolam renang menciptakan tekanan hidrostatik yang menekan darah dari kulit pindah ke tengah tubuh. Hal inilah yang mengacaukan sistem sehingga otak mengirimkan sinyal haus.


Ternyata minum air pun ada aturannya. Buang mitos minum air yang salah dan mulai hidup sehat dengan cara minum air yang benar.

Sumber : womanhealthmag

Tidak ada komentar:

Posting Komentar