Jumat, 29 Maret 2013

Tradisi Paskah Unik dari Berbagai Negara

Perayaan Paskah identik dengan telur. Tapi ternyata nggak semua perayaan Paskah ditampilkan dengan telur, karena berbagai negara memiliki tradisi unik. Apa saja itu?
tradisi unik perayaan paskah di berbagai negara 1
Perancis
Di negara Menara Eiffel ini memiliki tradisi unik perayaan Paskah yang sudah berlansung cukup lama, yaitu lonceng gereja yang ada di sana nggak akan berbunyi selama tiga hari Paskah. Padahal, lonceng geraja di Perancis nggak pernah berhenti berbunyi sepanjang tahun. Menurut legenda, selama tiga hari Paskah, lonceng sedang melakukan perjalanan ke Roma untuk diberkati dan akan kembali pada Minggu Paskah lalu menyebarkan cokelat dan telur ke seluruh kebun. Itulah mengapa, saat pulang dari gereja, anak-anak akan berlomba mencari telur dan cokelat di kebun rumah mereka.
Di Haux, Paris, juga ada tradisi unik setiap merayakan Paskah, yaitu disediakannya omelet raksasa yang terbuat dari sekitar 4.500 telur ayam. Omelet raksasa yang diletakkan di tengah alun-alun Haux ini bisa dimakan oleh lebih dari 1.000 orang.
Polandia
Ada tradisi unik di Polandia saat merayakan Paskah yang disebut dengan Smingus-Dyngus. Dilakukan tiap Senin setelah Paskah, tradisi dimulai saat anak laki-laki membasahi dan menyiram teman-temannya menggunakan berbagai cara, bisa dengan pistol air atau ember. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, jika ada perempuan yang terkena semprotan atau siraman air, maka ia akan menikah tahun ini. tradisi ini merupakan lambang prosesi pembaptisan Pangeran Meiszko dari Polandia pada Senin Paskah tahun 966 SM.
Hungaria
Sama seperti di Polandia, tradisi Paskah yang dijalankan di Hungaria juga dilakukan pada Senin Paskah. Tradisi ini disebut Sprinkling atau yang dikenal dengan nama Ducking Monday. Saat tradisi berlangsung, para ayah akan menyiramkan air wangi kepada anak perempuannya. Dengan melakukan penyiraman, ayah dipercaya sedang melakukan pembersihan, penyembuhan, kesuburan, dan rangsangan pada anak perempuannya. Tapi saat ini semakin berkembangnya jaman, tradisi unik ini mengalami pergeseran. Penyiraman air sudah diganti menjadi menyemprotkan air, cologne, atau bahkan parfum.
tradisi unik perayaan paskah di berbagai negara 2
Swedia
Di Swedia, perayaan Paskah akan dimulai pada Sabtu. Saat itu, anak-anak akan berdandan sebagai penyihir lalu memberikan surat dan kartu kepada orangtua masing-masing yang sudah memberikan mereka telur dan permen sehari sebelumnya. Lalu di hari berikutnya, yaitu Minggu, semua orang akan melakukan acara makan bersama keluarga dengan menu makan yang kebanyakan terbuat dari ikan dan keju.
Jerman
Saat merayakan Paskah, warga Jerman memiliki tradisi utama untuk menyenangkan anak-anak mereka. Saat itu, anak-anak nggak hanya “bertugas” mencari keranjang berisi telur dan cokelat, tapi juga mainan dan hadiah lain yang sudah dimasukkan ke dalam keranjang. Para orangtua menyembunyikan keranjang di kebun belakang rumah dan anak-anak akan memulai pencarian setelah pulang dari gereja pada Minggu Paskah.
Italia dan Vatikan
Tradisi perayaan Paskah yang saat ini masih dilakukan di Italia dan Vatikan adalah saat Jumat Agung, Paus akan memeringatinya dengan melakukan doa Crucis Via atau Jalan Salib di Colosseum. Di saat yang bersamaan, sebuah salib besar dengan obor yang menyala dipasang untuk menerangi langit. Paus akan mengucapkan doa Jalan Salib dalam beberapa bahasa. Saat merayakan Sabtu Suci dan Minggu Paskah, Misa Paskah akan dilakukan di Lapangan Santo Petrus yang akan dikunjungi oleh ribuang orang. Mereka menunggu berkat yang diberikan oleh Paus dari balkon Gereja, yang dikenal dengan nama Urbi Orbi Et atau Untuk Kota dan Dunia.

Sabtu, 23 Maret 2013

Penginjil 60 Thn keliling Dunia membawa Salib


London - Sebagian dari Anda mungkin memilih bersantai saat berumur 60 tahun. Tapi seorang kakek asal Inggris justru masih giat keliling dunia dengan berjalan kaki. Dia juga selalu membawa salib raksasa!

Adalah Lindsay Hamon, kakek berusia 60 tahun yang sudah menghabiskan 26 tahun terakhirnya untuk traveling keliling dunia. Yang menarik darinya bukan hanya karena ia selalu berjalan kaki, tapi Hamon juga selalu menggendong salib berukuran besar di pundaknya, seperti dilansir dari Oddity Central, Jumat (22/3/2013).


Salib raksaksa tersebut terbuat dari kayu dengan tinggi sekitar 3,5 meter dan lebar kira-kira 1,5 meter. Salib tersebut ternyata sudah ada sejak tahun 1987. Sejak saat itu, Hamon hampir tidak pernah meletakkan salib jauh dari dirinya. Ke manapun Hamon pergi, salib tersebut selalu ada di pundaknya. Untuk mengurangi beban, Hamon membuatkan roda kecil di bagian bawah salib.


Selama perjalanan yang menakjubkan ini, Hamon membawa pesan damai. Ia juga selalu mengajarkan ilmu agama kepada orang yang bertemu dengannya. Hingga saat ini dirinya sudah keluar-masuk 19 negara antara lain Selandia Baru, Rumania, India, dan Sri Lanka.


Perjalanannya yang juga digunakan sebagai alat dakwah ini memang tidak mudah. Ia kerap tidak diterima di beberapa daerah. Hamon pernah ditembaki di Bangladesh, diusir dari Lapangan St Petrus, Roma, dan masih banyak lagi pengalaman pahit lainnya. Tapi Hamon tak pernah menyerah, ia selalu bersemangat untuk melanjutkan misinya keliling dunia.


Bermodalkan sumbangan dari orang-orang yang iba dengan dirinya saat di jalan, Hamon meneruskan perjalanannya. Untuk menghidupi 2 orang dan 1 orang istrinya di Cornwall, Inggris, Hamon mengandalkan uang pensiunnya.


"Saya keluar dari pekerjaan dan melakukan perjalanan ini sebagai gantinya, walaupun saya tidak mendapatkan uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan. Rasa takut kadang-kadang datang karena saya punya istri dan anak-anak. Anda pasti tidak mau berada dalam bahaya. Perjalanan ini benar-benar hanya mengandalkan kepercayaan kepada Tuhan, yakin Dia akan melindungi Anda," ujar Hamon.


Jika tidak punya uang, di mana Hamon tidur saat malam? Jawabannya, Hamon tidur di mana saja ia mau. Rumah tempat pekerja seks, tempat penampungan bus, gorong-gorong, sampai toilet menjadi lokasi peristirahatan Hamon kala malam tiba.


Di setiap negara yang baru ia pijaki, pasti ada orang baru yang bertanya-tanya tentang hal yang Hamon lakukan. Dengan senyum, Hamon selalu menjawab satu per satu pertanyaan yang dilontarkan oleh masyarakat sekitar sambil menyelipkan kalimat dakwah dan doa. Walaupun Hamon hanya mengerti bahasa Inggris, tapi itu tak menjadi penghalang untuk dirinya.


"Saya sering berdoa dalam bahasa Inggris. Pernah ada satu anak laki-laki yang datang entah dari mana ketika saya sedang berbicara dengan sekitar 20-30 orang, dan dia menerjemahkan segalanya. Setelah ia menerjemahkannya, ia menghilang. Saya tidak pernah tahu siapa dirinya atau dari mana ia berasal, itu luar biasa," katanya.


Saat ini Hamon sedang berada di rumah untuk bertemu dengan keluarga dan anjing kesayangannya. Tapi tidak lama lagi, Hamon akan menuju Latvia dan negara lainnya, seperti Belarusia, Bulgaria, Belgia, Jerman, Prancis, Irlandia, India, Hungaria, Nepal, Selandia Baru, Italia, Rusia, Rumania, Polandia, Sri Lanka, Slovakia, dan kembali lagi ke Inggris.


Nah, jika nanti Anda traveling ke negara-negara di atas dan bertemu dengan pria yang membawa salib besar sambil berjalan kaki, itu mungkin Lindsay Hamon.