Rabu, 28 September 2011

Tukang sapu jadi Presiden


Seorang tukang sapu menjadi presiden mungkin sebuah hal yang langka, namun bukan berarti tidak ada. Siapapun jika berusaha pasti bisa.
Pemimpin oposisi Michael Sata (74) berhasil memenangi pemilihan presiden Zambia, Jumat (23/9/2011). Sata mengalahkan calon incumbent Rupiah Banda untuk memimpin negara penghasil tembaga terbesar di Afrika itu.
Sata, politisi yang dijuluki "King Cobra" karena lidahnya yang tajam mendapat 1.150.045 suara atau 43 persen dari suara yang masuk.
Dalam pemilu kali ini, dia menggunakan kendaraan politik Patriotic Front, melawan Partai Movement Multiparty Democracy yang dipimpin Banda. Selama ini Sata dikenal sebagai politisi yang suka berbicara keras dalam menentang perusahaan pertambangan asing, terutama dari China. Namun, dalam kampanye yang berlangsung selama enam pekan, Sata menurunkan tensi kecamannya. Begitu Ketua Mahkamah Agung Zambia Ernes Sakala mengumumkan kemenangan itu, para pendukung Sata pun turun ke jalan-jalan di ibu kota Lusaka. Mereka bernyanyi untuk merayakan kemenangan.
Sata, yang dilaporkan pernah menjadi tukang sapu di Stasiun Victoria, London, Inggris, itu pernah menjadi Gubernur Lusaka di masa pemerintahan presiden pertama Zambia, Kenneth Kaunda. Perusahaan-perusahaan China merupakan pemain utama dalam perekonomian Zambia, dengan total investasi mencapai 2 miliar dollar AS pada akhir tahun 2010. Dalam awal masa kampanye, Sata menuduh perusahaan tambang China menciptakan "perbudakan" bagi rakyat Zambia karena tidak memperhatikan keselamatan pekerjanya.
Menurut para analis politik, dukungan kaum muda merupakan salah satu penyebab kemenangan Sata. Terinspirasi gerakan revolusi yang melanda Timur Tengah dan Afrika Utara, mereka mendatangi tempat-tempat pemungutan suara.
Semoga tulisan ini memotivasi anda, untuk tidak menyerah pada keterbatasan.
Sumber: Kompas

Selasa, 20 September 2011

Humor Kristen


Jadi Fleksibel
Seorang pemuda yang akan berangkat ke ladang misi pamit kepada Pendetanya.
Pemuda: "Pak, tolong doakan, besok saya akan pergi ke ladang misi."
Pendeta: "Pergilah, Nak. Hati-hatilah di negeri orang, kau harus pandai bergaul, supaya banyak memenangkan jiwa."
Pemuda: "Bagaimana resepnya, Pak?"
Pendeta: "Ya, kalau kamu bertemu dengan tukang tahu, bicaralah soal tahu. Jika bertemu dengan tukang lontong, bicaralah soal lontong, dan jika bertemu dengan tukang sayur, bicaralah soal sayur."
Pemuda: "Bagaimana jika bertemu dengan ketiganya, Pak?"
Pendeta: "Ya, bicaralah soal gado-gado, Nak."

Jawaban
Seorang ibu bingung dan heran melihat jawaban soal matematika PR anaknya yang masih kelas 1 SD yang tertulis di sana: 2+2=Yesus; 4+4=Yesus; 3+3=Yesus; 5+5=Yesus. Lalu ibunya bertanya,
"Nak, kenapa jawaban PR Matematika kamu itu 'Yesus' semua?"
Si anak menjawab, "Lho, Mama yang bilang kalau 'Yesus' itu adalah jawaban dari segala persoalan?"
Ibu, "O...o..."
Foto
Istri: "Kenapa kamu selalu membawa fotoku di dompetmu?"
Suami: "Ketika ada masalah, tidak peduli betapa besarnya itu, aku melihat fotomu dan masalah pun pergi."
Istri: "Oh suamiku! Kamu menyadari betapa ajaib dan kuatnya aku buat dirimu?"
Suami: "Ya! Aku melihat fotomu dan bertanya pada diriku sendiri, masalah apa yang lebih besar dari ini?"
Cinta
Seorang laki-laki berkata, "Aku bukan orang kaya, aku tidak punya banyak uang, aku tidak memiliki vila, mobil, atau perusahaan terkenal seperti temanku Joni. Tapi aku sangat mencintai dan memujamu."
Sang wanita menatapnya dengan mata berkaca-kaca dan memeluknya erat seperti tidak akan ada hari esok... lalu dia berbisik, "Jika kamu benar-benar mencintaiku, kenalkan aku pada Joni."




Rabu, 14 September 2011

Tukang Cukur

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut merapikan brewoknya.
Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat
pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan,
dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan. Si tukang cukur bilang,"
Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
"Kenapa kamu berkata begitu " timpal si konsumen.
"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana , di jalanan.... untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku,  jika Tuhan itu ada, Adakah yang   sakit??, Adakah anak terlantar?? Jika Tuhan  ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang   akan membiarkan ini semua terjadi."
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak,  tapi tidak merespon karena dia
tidak ingin memulai adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi
meninggalkan tempat si tukang cukur.Beberapa saat setelah dia
meninggalkan   ruangan itu dia melihat ada orang di  jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar mlungker-mlungker- istilah  jawa-nya", kotor dan brewok  yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

    Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata," Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."
Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok  bisa bilang begitu ??"."Saya
disini  dan saya tukang cukur. Dan barusan saya  mencukurmu!"
"Tidak!"  elak si konsumen. "Tukang cukur  itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti  orang yang di luar sana ", si konsumen menambahkan.
"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!",  sanggah si tukang cukur. " Apa
yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang  ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.
"Cocok!"-kata si konsumen menyetujui." Itulah point utama-nya!. Sama
dengan   Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !, Tapi apa  yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU  DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia  ini."
Si tukang cukur terbengong !!!!

Jumat, 09 September 2011

Penemuan makam Filipus


Siapakah Filipus ini?
Dia adalah salah seorang dari murid Kristus Yesus yang pertama. Dia dipanggil untuk mengikuti Yesus ketika dalam perjalanan Kristus Yesus ke Galilea. Filipus berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus (Yohanes 1:44).
Filipus dicatat dalam Perjanjian Baru dalam Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes serta Kisah Para Rasul. Nama Filipus disebut langsung oleh Kristus Yesus ketika Kristus Yesus berbicara dengan Natanael, orang yang ditemukan oleh Filipus (Yohanes 1: 48 ).
Juga ketika Kristus Yesus hendak mengadakan mukjizat memberi makan kepada lima ribu orang, Kristus Yesus bertanya kepada Filipus: “Di mana kita dapat membeli makanan, supaya semua orang ini bisa makan?” Lalu Filipus menjawab: “Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.”
Selanjutnya, Kisah Para Rasul mencatat perjalanan Filipus menyebarkan Injil ke suatu kota di Samaria ( Kisah 8:5 ), dan di sana dia mendapatkan banyak orang percaya kepada Kerajaan Allah dan Kristus Yesus serta mau dibaptis.
Suatu peristiwa juga terjadi ketika Filipus dituntun Roh Kudus untuk pergi sejalan dengan jalan antara Yerusalem dan Gaza. Di dalam perjalanan itu, Filipus menjumpai seseorang yang tengah membaca Kitab Yesaya di dalam kereta kuda. Orang itu adalah seorang Kasim asal Ethiopia yang juga Bendahara negara dari negeri yang dipimpin oleh Ratu Kandake. Filipus menerangkan apa yang dibaca oleh Sang Kasim itu dan memberitakan bahwa Kitab Yesaya itu sudah mendapat penggenapan yaitu dalam diri Kristus Yesus. Maka Sang Kasim itu pun akhirnya meminta dibaptis.
Kisah 8 itu ditutup dengan peristiwa ketika selesai membaptis Sang Kasim, Roh Kudus mengangkat Filipus meninggalkan Sang Kasim, dan menempatkannya di Asdod. Dari sana, Filipus memberitakan Injil hingga ke Kaisarea.
Injil, menutup kisah Filipus di Kaisarea sehingga seakan-akan Filipus menetap dan meninggal di sana. Tetapi catatan-catatan lain seperti Injil Filipus yang ditemukan di Nag Hammadi menceritakan bahwa Filipus tidak hanya menginjili orang-orang yang belum mengenal Kristus Yesus tetapi juga pada perjalanannya memberikan pencerahan kepada orang-orang Kristen beraliran Gnostik.
Kisah Filipus dan Asal Usul Kota Hierapolis
Kisah Filipus adalah dokumen Apokripa yang ditemukan pada tahun 1947 oleh François Bovon and Bertrand Bouvier di Perpustakaan Biara Xenophontos di Gunung Athos di Yunani. Manuskrip yang ditemukan berasal dari abad ke-14, tetapi diyakini dari sisi bahasanya merupakan hasil salinan dari abad ke-4. Pertama kalinya Kisah Filipus ini diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis dan selanjutnya dalam kurun waktu setahun setelahnya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh M. R. James ( kurang lebih diterbitkan di tahun 2000).
Kisah Filipus yang menceritakan perjalanan Filipus, Bartolomeus, dan Mariamne ke Lydia di Asia Kecil mengemukakan bahwa Filipus dan rombongan sampai di kota Ophiorhyme yang berarti Kota Ular. Dinamakan demikian karena penduduknya menyembah ular dan aneka patung serta gambar yang merujuk pada ular itu. Di sana, Filipus dan rombongannya berhasil mengubah keyakinan para penduduk hingga menjadi Kristen. Mendengar adanya Filipus, Istri dari Pro Konsul Ophiorhyme yang bernama Nicanora memintanya untuk menyembuhkan dirinya dari bermacam penyakit terutama matanya.
Meskipun berhasil mengabarkan Injil dan mengadakan penyembuhan penyakit sebagai tanda-tanda heran, mereka ditangkap atas perintah Sang Pro Konsul Ophiorhyme. Filipus dan rombongannya disalibkan terbalik dengan paku dan besi menembusi mata kaki dan tumit mereka. Bahkan Mariamne ditelanjangi di muka umum, akan tetapi datanglah pertolongan Allah dengan awan api yang menyebabkan tubuh Mariamne tidak bisa dilihat oleh orang-orang.
Setelah melihat tanda-tanda heran selama mereka disiksa, orang-orang yang telah percaya pada Kristus Yesus mencoba menyelamatkan mereka, tetapi Filipus merasa dirinya sudah dekat dengan kematian hingga mengatakan “Jangan dekati saya, karena ini adalah saat terakhirku.” Mariamne dan Bartolomeus memakamkan Filipus di sana dan mendirikan sebuah gereja. Sejak saat itu, oleh orang-orang Kristen di sana, Ophiorhyme diganti namanya menjadi Hierapolis yang berarti Kota Suci.
Hierapolis didirikan pada abad ke-3 SM dan 133 SM berada di bawah kendali dari Kekaisaran Romawi.Kota ini menjadi penting karena terhubung rute perdagangan dari pedalaman Anatolia ke LautMediterania antara Yunani dan Romawi di wilayah Frigia. Daerah sekitar ini dicatat dalam perjalananPaulus dan Silas dalam perjalanan misi yang kedua rasul dalam rangka memperkuat gereja-gereja ia mulai perjalanan pertamanya dengan Barnabas (Kis 14, 16).
Penemuan Makam Filipus

Seorang Profesor Arkaelogi berkebangsaan Italia Francesco D’Andria sejak 2003 meneliti situs Hierapolis yang telah menjadi situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Situs di dekat Pamukkale ini menjadi penting karena walaupun Hierapolis telah hilang karena gempa di abad ke-7, tetapi masih menjadi tempat ziarah bagi Filipus karena di sana didirikan lagi gereja kecil antara abad ke-9 dan 10 yang ramai dikunjungi para peziarah meskipun pada abad ke-12 daerah ini telah dikuasai oleh orang-orang Turki Seljuk. Tim arkeolog memeriksa situs tersebut dengan Ground Penetrating Radar (GPR), dan tomografiresistivitas listrik (ERT) untuk selanjutnya dilakukan penggalian.
Situs yang dinamakan Martirium ini sama seperti struktur lain yang dapat dibandingkan seperti Gereja Nativity di Betlehem dan rumah Santo Petrus di Kapernaum-adalah berbentuk segi delapan. Bangunan monumental ini terdiri dari aula tengah melingkar di mana makam suci itu dihormati, dikelilingi oleh delapan kapel kecil dan empat halaman segitiga di sudut. 28 kamar persegi kecil untuk peziarah juga mengelilingi struktur. Bangunan arsitektur substansial yang bertahan saat ini hanyalah travertine (batu) yang mendukung kubah kayu asli sentral yang pernah dimahkotai bangunan tersebut.
Di bawah kubah, pada bagian dalam bangunan, terdapat struktur kanopi yang ditempatkan di atas makam, sebagaimana tergambar pada stempel roti abad ke-6 yang menunjukkan Santo Filipus berjubah berdiri di antara kanopi dan kubah.

Investigasi menggunakan Ground Penetrating Radar menunjukkan “anomali” persis di tengah-tengah lantai aula tengah, yang menurut para penggali diyakini sebagai makam itu sendiri. Saat ini makam tersebut belum digali. Dikarenakan Martyrium Filipus adalah sebuah bangunan yang pernah mengesankan banyak orang, hal ini (jika digali) yang pasti menarik banyak sekali peziarah.
Selebihnya dalam komples yang bukan sebuah bangunan tunggal ada sebuah jalan prosesi mengarah ke luar ke sebuah bukit di luar tembok kota. Jalan ini melintasi sebuah jembatan yang dibangun di atas sungai dan berakhir di sebuah bagian bawah tangga yang monumental yang diapit oleh pemandian, di mana sejumlah benda-benda nazar bantalan salib dan gambar-gambar santo yang ditemukan. Tempat ini diyakini sebagai tempat ritual mandi untuk para peziarah tidak berbeda dengan tradisi Yahudi mikva’ot kuno, seperti yang ditemukan di Qumran.
Inilah yang diduga Makam Filipus


Sumber-sumber bacaan:
http://news.discovery.com/history/tomb-of-jesus-apostle-110801.html
http://idlespeculations-terryprest.blogspot.com/2011/07/tomb-of-st-philip-apostle.html
http://www.eutimes.net/2011/07/tomb-of-jesuss-disciple-found-in-turkey/