Jumat, 27 Januari 2012

Superman dan Laptop barunya


Brakkkkk!!!! Seseorang bertubuh besar dan bertato naga terlempar ke sudut ruangan. Sepucuk pistol yang tadi ia genggam terjatuh, berputar-putar di bawah meja marmer. Sesosok tubuh dengan pakaian berwarna merah biru mendekat dan mengangkat tubuh pria tersebut ke udara.
“Sudah menyerah?”, ujarnya.
Pria bertato tersebut memandang ke bawah, kepada huruf S besar yang terpampang di baju si merah biru tadi. Dengan lunglai ia menganggukkan kepalanya. Dengan tersenyum penuh kemenangan, si baju merah melemparkan pria besar tadi ke arah beberapa orang polisi yang dari tadi mengawasi aksi mereka. Dengan sigap mereka memborgol tangannya dan membawanya pergi menuju mobil polisi. “Aksi yang bagus, Superman”, seorang polisi gemuk memujinya. “Ah, sudah biasa kok. Masalah kecil ini. Tidak perlu dibesar-besarkan, pak Kepala Polisi”, jawab Superman merendah. “Kalau begitu aku pergi dulu ya, ada janji makan tempe penyet nih ama Louis Lane”. “Eh tunggu sebentar”, cegah pak Kepala Polisi. Ia merogoh saku bajunya, yang tampak agak kekecilan, dan mengeluarkan sebuah amplop berwarna coklat.
Lanjutnya, “Begini Man, saya dan walikota Metropolis sudah sepakat, mulai sekarang, setiap akhir bulan, kita akan memberimu gaji. Yah, tidak banyak sih, tapi setidaknya cukup untuk mengganti jerih payahmu selama ini dalam membantu menjaga keamanan di kota ini”. Superman tertegun. Ia sama sekali tidak menyangka pak Kepala Polisi akan melakukan hal tersebut. Dengan terbata, ia menolaknya secara halus. “Tidak perlu, pak. Anda kan tahu kalau aku tulus dalam membela yang benar dan mengalahkan yang salah”. “Iya, saya tahu. Tapi tidak ada salahnya kan? Lagipula kamu kan juga butuh uang untuk biaya hidup sehari-hari”. Superman pun akhirnya menerima amplop tersebut. Dan sejak hari itu, resmi setiap akhir bulan ia menerima gaji dari pak Kepala Polisi. 3 bulan kemudian… Clark Kent termenung di depan etalase sebuah toko komputer. Matanya menatap penuh hasrat pada sebuah laptop high-end merk ternama yang berukuran 16.4 inci itu. Ia ingin sekali membelinya, namun apa daya, upahnya selama ini di Daily Planet cukup pas-pasan. Ditambah lagi, biaya kencan dengan Louis yang tidak murah. “Hmmm, tunggu sebentar”, pikir Clark, “setiap bulan kan aku menerima gaji dari kota ini. Dan dari dulu hingga sekarang pun aku setia mengabdi di Metropolis. Sama sekali tidak pernah terlintas di benakku untuk meninggalkan Metropolis. Mending aku minta supaya gajiku selama 6 bulan berikutnya di bayar di muka. Itu pasti cukup untuk membeli laptop beserta tambahan mouse dan mousepad bergambar Mickey Mouse yang imut itu.” Begitulah. Clark bergegas berganti kostum menjadi Superman dan segera meluncur ke kantor polisi, menemui pak Kepala Polisi.
Pada awalnya pak Kepala Polisi keberatan untuk memenuhi permintaan Superman, namun akhirnya ia pun luluh, mengingat bahwa bukan satu dua kali Superman menyelamatkan nyawanya. Dan sore itu juga, di meja kamar kos-kosan Clark Kent sudah tergeletak dengan manis sebuah laptop 16.4 inci, mouse bermotif polkadot, dan mousepad bergambar Mickey Mouse…. 1 bulan kemudian… “Aaargghhh, bagaimana ini???”, teriak pak Kepala Polisi sambil memegang kepalanya. Wajahnya pucat dan tegang. “Superman masih belum datang juga?” “Belum pak”, jawab seorang polisi, “saya sudah berusaha menghubungi HPnya, tapi selalu dialihkan. Saya coba message di YM pun tidak dibalas. ”Dorrr. Dorrr. Dorrr. Dari seberang jalan terdengar suara tembakan silih berganti. Untuk kesekian kalinya dalam 2 minggu terakhir ini, kawanan perampok bank beraksi. Dan untuk kesekian kalinya pula, Superman tidak datang. “Coba hubungi terus”, perintah pak Kepala Polisi panik kepada anak buahnya.
Malam harinya…. Tok, tok, tok. “Huh, siapa sih itu? Ganggu aja orang lagi sibuk ini”, gerutu Clark sembari bergegas ke arah pintu. “Kemana aja kamu selama ini?”, bentak Louis begitu pintu terbuka. “Sudah 2 minggu terakhir ini aku mencarimu. Tidak ada kabar, tidak ada pesan. Dan bukan cuma aku, nih lihat, seluruh Metropolis pun demikian”.
Clark mengulurkan tangannya, menerima koran yang disodorkan Louis. Terpampang tulisan besar di halaman depan, “Superman Kabur Dari Tanggungjawab”. Ia menelan ludahnya, sama sekali tidak menyangka bahwa akan terjadi hal yang seperti itu. “Anu”, jawabnya lirih, “aku sibuk main game dengan laptopku yang baru. Kartu VGA-nya kan keren, Louis, 512MB pula memorinya. Bisa buat main Far Cry ama Crysis dengan mulus. Belum lagi ada koneksi WiFi-nya. Aku jadi bisa Facebook-an bareng Batman dan Wonder Woman…”. Louis menggelengkan kepalanya, menatap prihatin ke arah pria yang dulu pertama kali ia temui sebagai Superman. “Bukan itu masalahnya. Yang jadi masalah, sejak memiliki laptop itu, kamu jadi melupakan tugasmu untuk menjaga Metropolis.
Kamu juga tidak pernah jalan bareng aku lagi. Tahu tidak, tadi siang juga ada perampokan bank besar-besaran. Dan kalau saja Steel tidak segera datang, pasti mereka sudah berhasil kabur untuk kesekian laginya.” “Loh bukankah Steel sedang berlibur ke Bali?”, tanya Clark. “Memang! Tapi begitu pak Kepala Polisi menghubunginya dan meminta pertolongan, ia segera terbang ke Metropolis. Itu namanya pahlawan yang bertanggungjawab!”. Clark terdiam. Ia mencoba mengingat-ingat kembali apa yang telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini dan ia pun akhirnya sadar. Semenjak ia digaji oleh kota Metropolis, lambat laun ia merasa bahwa tanggungjawabnya sejajar dengan gaji tersebut. Pada saat ia mendapatkan gaji di muka, ia pun kehilangan rasa tanggungjawab terhadap kewajiban yang sudah ia emban selama ini. Ditambah lagi dengan keberadaan laptop barunya.</p> <p>“Maafkan aku, Louis. Aku sadar akan kesalahanku dan mulai hari ini aku akan berusaha untuk memperbaikinya”. Louis tersenyum dan memeluk pria yang dicintainya itu.
Moral Cerita / Bahan Renungan:
“Uang dapat membuat kita menjadi bertanggungjawab, namun sebaliknya, dapat juga membuat kita melupakan tanggung jawab.”

Selasa, 17 Januari 2012

Fakta unik : Penemuan yang tidak disengaja

Teh
benda-benda yang tercipta secara tidak sengaja
Sekitar tahun 2373 SM, Kaisar Shen Nung sedang merebus sebuah minuman panas. Tapi rupanya dia lupa menutup ketel air tersebut, sehingga tanpa sengaja angin meniup suatu daun di sekitar tempat tinggalnya dan masuk ke dalam ketel tersebut. Pada saat sang kaisar mau mengambil minuman itu, rupanya daun itu sudah bercampur dengan minuman tersebut dan mengeluarkan harum yang luar biasa dan saat dicoba rasanya sangat nikmat. Sejak saat itulah teh mulai beredar di China. 


Sandwich
benda-benda yang tercipta secara tidak sengaja
Ini adalah salah satu cerita tentang bagaimana Sandwich ditemukan (atau mungkin dibuat), jadi pada sekitar tahun 1700 seseorang bernama Earlof Sandwich sedang asik dan sibuk bermain judi. Karena rasa cintanya terhadap judi maka dia pun jadi malas meninggalkan arena tempat duduknya itu. Suatu kali dia merasa lapar, tapi karena dia tidak mau beranjak dari tempak duduknya dia memesan makanan, dan menyatukan pesanannya itu diantara 2 roti. Na pesanan penjudi ini akhirnya dikenal sebagai Sandwich dan ditiru oleh rekan-rekannya.


Ban
benda-benda yang tercipta secara tidak sengaja
Salah satu ilmuwan yang berusaha keras untuk mencari campuran yang pas untuk ban ini adalah Charles Goodyear. Tapi sayangnya usahanya sia-sia sama dengan ilmuwan lainnya. Tapi tanpa disengaja suatu saat dialah yang menemukan ban yang bisa tahan dengan segala kondisi dan menjadi salah satu ban terkenal di dunia sampai saat ini. Jadi ceritanya suatu saat Charles ini sedang beristirahat dia tanpa sengaja menjatuhkan segumal karet dengan zat semacam sulfur secara bersamaan ke sebuah kompor panas dan rupanya karet ini bisa bereaksi dengan sulfur. Dan rupanya saat diteliti lagi karet yang bercampur dengan sulfur menjadi tahan panas dan juga tahan dingin. Berdasarkan inilah akhirnya ban karet menjadi ban yang bisa tahan panas dan dingin. Dan ban yang ditemukan itu dikenal sekarang dengan nama GoodYear.


Sabun
benda-benda yang tercipta secara tidak sengaja
Jadi ceritanya di suatu pabrik sabun pada saat karyawannya istirahat, rupanya mereka lupa mematikan mesin pembuat sabunnya sehingga sabun ini bercampur dengan udara. Karena sabunnya tidak terlihat beda maka sabun itu langsung dipasarkan. Rupanya di pasaran, sabun ini menghasilkan busa dan sangat disukai oleh para konsumen. Dan karena kesalahan itulah sampai sekarang sabun itu berbusa.


Microwave
benda-benda yang tercipta secara tidak sengaja
Cerita bermula saat Spencer berjalan-jalan membawa coklat di kantongnya, pada saat dia berjalan melewati radiator yang sedang bekerja rupanya colat itu meleleh, kejadian ini membuat otak Spencer berputar dan mulai berinovasi. Berdasarkan kejadian ini maka Spencer menemukan microwafe yang pertama yang beratnya 400 kg. Tapi tentunya semakin berkembangnya zaman, microwafe semakin kecil.


Brownies
benda-benda yang tercipta secara tidak sengaja
Kabarnya, terciptanya Brownies adalah karena “kecelakaan” alias lalainya sang pembuat kue dalam mengolah kue dan memasukkan baking powder. Sehingga, kue cokelat yang hendak dibuatnya jadi bantat, seperti kue bolu yang bantat. Apa itu bantat? Bantat adalah tidak mengembang. Menurut situs The Amazing of Brownies, resep brownies pertama kali dipublikasikan tahun 1897 di Sears, Roebuck Catalogue. Dalam sejarah kuliner, brownies termasuk katagori cookie, kue kecil berbahan dasar tepung, rasanya manis, dengan tekstur lembut dan renyah.


Permen Karet
benda-benda yang tercipta secara tidak sengaja
Seorang bernama Thomas Adams sedang bereksperimen dengan chice, getah tanaman dari Amerika Selatan, sebagai pengganti karet. Setelah gagal berulang-ulang, penemu yang sedih tersebut memasukkan satu potong ke dalam mulutnya. Ternyata dia menyukainya. Sebagai akibatnya: Adams New York No. 1 menjadi permen karet yang diproduksi dalam jumlah besar pertama di dunia.


Popcorn
benda-benda yang tercipta secara tidak sengaja
Dengan berakhirnya Perang Dunia II, insinyur mencari manfaat lain dari magnetron, yang menghasilkan gelombang mikro untuk sistem radar. Saat Spencer sedang berdiri di dekat perangkat tersebut pada suatu hari, cokelat dalam sakunya mencair. Dia menemukan bahwa magnetron bekerja lebih baik untuk membuat jagung empuk dan mengembang. 

Final Wave : Finish Strong

Lagu-lagu terbaru dari jki injil Kerajaan Semarang. 12 lagu yang dasyat dan penuh urapan:
1 .Jehovah
2 .Gelora Cinta
3 .Mengejar Cinta
4 .Slalu memilihMu
5 .Kairos
6 .Ku memilih Hineni
7 .Domba yang kelu
8 .Kau yang tetapkan
9 .Jalani Negri
10.Masa Daud dan Salomo
11.Tempat Kau berdiam
12.Finish Strong
segera rasakan hadiratNya dan download lagunya di sini

Selasa, 03 Januari 2012

Kesaksian Lydia Kandau



Lydia Kandau: Saya ingin menceritakan kepada semua orang, bahwa Tuhan itu
sungguh baik adanya 
Sumber: http://aicincheon.tripod.com/id24.html 


Kehidupan artis atau selebritis tak pernah lepas dari gosip. Demikian
ungkapan yang sudah mengakar di khalayak umum. Hal ini bisa dimaklumi,
karena bagaimana pun artis adalah public figure. Demikian halnya yang
dialami oleh artis cantik Lydia Kandau. Kesibukannya dalam pelayanan telah
membuatnya seperti tenggelam dari keartisannya. 


Walau demikian, label artis yang telah disandangnya masih melekat. Saat ini
ia kerap diminta bersaksi di berbagai denominasi gereja. Bahkan baru-baru
ini ia mengikuti suatu perjalanan ziarah ke Yerusalem. Istilah cinta buta
mungkin dialami oleh wanita berdarah Manado ini. Kisah cintanya dengan pria
yang tidak seiman berakhir di pelaminan, sekalipun sempat ditentang oleh
pihak keluarga. 


Tapi ia nekad, atas dasar cinta ia menikah dengan Jamal Mirdad, seorang
penyanyi. Hari-hari yang dilaluinya setelah pernikahan terasa begitu indah.
Sebagai umat Kristus, seharusnya ia pergi ke gereja di hari Minggu. Tapi
Lydia tidak. Bersama suami tercinta, ia kerap mengisi hari-hari Ahadnya
dengan jalan-jalan, nonton, atau shopping dan sebagainya. 


"Makin lama rasanya kok makin jauh dari Tuhan," ungkapnya. 


Namun, pikiran seperti itu tidak cukup membuatnya berbalik pada Tuhan. Ia
seolah menikmati semua itu. Anaknya Sakit Aneh Sampai saat anak keduanya
mengalami sakit 'aneh'. "Syaraf kiri anak saya abnormal," tuturnya. Ia
langsung membawanya ke rumah sakit dengan keyakinan setelah ditangani dokter
pasti anaknya sembuh. yang terjadi justru sebaliknya. Makin lama kondisi
anaknya semakin parah. "Seperti obat-obat yang diberi dokter tidak mempan
terhadap penyakitnya. Anak saya seperti mau mati. Matanya tidak mau
terbuka," kisahnya. Akhirnya diputuskan untuk membawa anaknya pulang ke
rumah. 


"Saya menangis dan menangis sambil membaringkan anak saya di tempat tidur.
Saya merenung dan larut dalam kebisuan. Seketika saya teringat akan
dosa-dosa saya dulu. Saya tidak setia kepada Tuhan. Padahal Tuhan sudah
begitu baik ada saya," akunya. Seketika itu juga, ia berdoa sambil
bercucuran air mata. Minta ampun atas segala dosa dan ketidaksetiaannya. Ia
betul-betul merasa telah mendukakan hati Tuhan. 


"Luar biasa ternyata," ungkapnya. Sesaat ia katakan amin, hati dan batinnya
terasa lega sekali. "Plong rasanya. Saya yakin darah Yesus telah menghapus
dosa-dosa saya," tuturnya sumringah. 


Lalu ia melihat anaknya yang masih terbaring dalam keadaan yang
memprihatinkan. Air matanya jatuh lagi. Ia duduk di sisi tempat tidur sambil
mengelus-elus kepala anaknya. Batinnya berkata, "Tuhan, aku tahu Engkau
telah menghapuskan dosaku. Saat ini juga ya Bapa, jikalau Engkau mengasihi
aku, tolong sembuhkan anakku. Aku percaya sepenuh jiwa, Engkau sanggup
melakukan semua itu. Sebab segala perkara dapat kutanggung di dalam Engkau."


Usai berdoa, ia memuji-muji Tuhan dengan kidung pujian yang tiada
putus-putusnya. "Saya berjanji bahwa saya tidak akan pernah berhenti memuji
Tuhan sampai Tuhan sembuhkan anak saya," paparnya. Ternyata ajaib, satu jam
berselang, mata anaknya perlahan mulai terbuka. "Perlahan, tapi pasti mata
anak saya terbuka. Lalu ia bangun dari tempat tidur. Ajaibnya, di wajahnya
tidak ada gambaran kesakitan. Padahal ia baru saja mengalami suatu penyakit
yang luar biasa berat untuk anak seusianya. yang terlukis di wajahnya adalah
sukacita. Sungguh ini suatu mujizat. Saya langsung memeluk anak saya sambil
berkata: "Terima kasih Tuhan," urainya. Sejenak diajaknya anaknya berdoa
bersama. Mengucap syukur atas kesembuhan yang hanya datang dari Allah.
"Tuhan sudah mendengar doa saya," ujarnya saat itu. Setia Melayani 


Sejak kejadian itu, ia berjanji akan setia melayani Tuhan. 


"Saya ingin menceritakan kepada semua orang, bahwa Tuhan itu sungguh baik
adanya," tukasnya. Ternyata badai itu belum berlalu. Sang suami belum
merestui kemauannya untuk kembali ke gereja. Apalagi harus membawa
anak-anaknya. 


"Terpaksa dulu saya berbohong. Membawa anak-anak dengan alasan nonton,
renang, jalan-jalan, dan macam-macam. Padahal sebelum atau sesudah kegiatan
itu kami ke gereja. Habis kalau tidak begitu, mana bisa saya ke gereja,"
kilahnya. 


Kami, lanjutnya, harus main petak umpet. Alkitab dulu biasanya disimpan.
Bacanya juga menunggu Jamal pergi. 


"Terus terang saya tersiksa dengan keadaan seperti itu," akunya. Tapi ia
sudah punya komitmen, bahwa ia tidak akan menjual Tuhan Yesus karena apa pun
juga. Lama-kelamaan Jamal mulai berubah. Ia semakin menghargai saya. Ia
pernah mengatakan tidak melarang saya atau anak-anak ke gereja. 


"Sukacita sekali saat saya mendengar itu," cetusnya. 


Lydia memang punya komitmen bahwa anak-anak harus ikut ibunya. Walaupun dua
anaknya bersekolah di Al-Azhar, tapi setiap Minggu, mereka pasti ke gereja. 


"Ketika saya mulai pelayanan pun, Jamal tidak melarang. Ia cuma katakan
sebaiknya pelayanan di dalam kota saja. Tidak usah sampai ke luar kota,"
jelasnya. 




Isu Dis-Harmoni 


Isu yang sempat menerpa pemeran "Merry" dalam sinetron "Gara-Gara" bersama
Jimmy dan Sion Gideon ini adalah disharmoni keluarga. Bahkan dikabarkan
kehidupan rumah tangganya retak. Ketika dikonfirmasikan dengan tegas Lydia
mengatakan tidak benar demikian. "Jamal itu punya kasih. Bahkan mungkin
lebih baik dari orang Kristen sendiri. Ia takut akan Tuhan. Pada dasarnya,
ia ingin dihargai, oleh sebab itu ia pun tahu harus menghargai orang lain
yang berbeda dengan dia," ungkapnya. 


Lalu apakah Jamal mendukung pelayanan Lydia yang nampaknya kian hari
intensitasnya kian padat? 


"Mendukung tidak, melarang juga tidak," ujarnya. Saat ditanya apakah pernah
ribut-ribut soal agama di rumah, ia menjawab, "Tidak. Tidak pernah. Kami
tidak mau mempersoalkan agama. Itu hak masing-masing. Lydia juga menambahkan
kalau akhir-akhir ini Jamal sering tanya-tanya tentang firman Tuhan. Bahkan
Jamal beberapa kali meminta Lydia membacakan Alkitab sebelum tidur. "Kalau
saya marah, Jamal selalu mengingatkan, katanya "kasih," jelasnya. Apakah
suatu hari Jamal akan masuk Kristen? "Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan,"
tutur Lydia menutup perbincangan.