Selasa, 22 November 2011

Smith Wigglesworth

Smith Wigglesworth - Rasul Iman Pemberani 
Smith dilahirkan tanggal 8 Juni 1859, di satu desa kecil Menston, Yorkshire, Inggris. Kedua orangtuanya John dan Martha Wigglesworth bukan Kristen, tapi berkat bimbingan neneknya yang percaya pada kuasa Allah, Smith muda menemukan pencerahan. Dia sadar akan apa yang telah Yesus kerjakan baginya melalui darahNya dan kebangkitanNya, dan Smith tidak pernah meragukan keselamatannya.
Sejak usia 6 tahun, Smith harus bekerja untuk membantu kehidupan ekonomi keluarganya. Dan sejak seusia itu juga ia telah menjadi penjala jiwa. Orang pertama yang dimenangkannya adalah ibunya sendiri. Ketika Smith berusia 13 tahun, keluarganya pindah ke Bradford dan di tempat baru ini ia aktif melayani di Wesleyan Methodist Church. Meskipun tidak bisa membaca dengan baik, Smith tidak pernah meninggalkan rumah tanpa mengantongi Alkitab Perjanjian Lamanya dan selalu memberitakan Injil kepada siapapun yang ditemuinya.
Ketika berusia 17 tahun, Smith bertemu dengan seseorang yang mengajarinya bisnis pipa ledeng dan sekaligus memberitahukan tentang arti dan pentingnya baptisan air. Tak lama setelah itu iapun dibaptis selam dan tekadnya semakin bulat untuk mengubah jalan siapapun yang dijumpainya. Pekerjaannya sebagai tukang pipa ledeng sangat baik sehingga dengan bekal pengalamannya itu ia memutuskan untuk pergi ke Liverpool. Percaya bahwa Tuhan akan menolongnya dalam segala sesuatu, dan dengan kuasa Allah yang begitu kuat dalam dirinya, Smith mulai melayani anak-anak di Liverpool sambil bekerja. Smith memberitakan Injil kepada mereka. Ratusan orang datang ke tempat Smith dan ia selalu berpuasa sepanjang hari Minggu. Paling sedikit 50 orang diselamatkan setiap kali ia melayani. Bala Keselamatan juga sering mengundang Smith untuk berkhotbah dalam kebaktian mereka, dan ketika ia berkhotbah selalu berdiri dengan hancur hati sambil menangis di hadapan jemaat.
Tahun 1882 Smith menikah dengan Mary Jane Featherstone, seorang hamba Tuhan yang militan. Mereka berdua menyewa sebuah gedung kecil untuk tempat kebaktian dan menamainya “Misi Jalan Bradford”. Setelah menikah selama 30 tahun, pasangan ini memiliki seorang puteri dan empat putera.
Di akhir tahun 1800-an Smith pergi ke Leeds untuk membeli persediaan bagi bisnis pipa ledengnya. Di Leeds dia menghadiri satu kebaktian kesembuhan ilahi dan mengamati berbagai kejadian ajaib yang terjadi. Hatinya begitu tergerak dan mulai mencari orang sakit di Bradford untuk dibawa ke Leeds dan membiayai segala keperluan perjalanan mereka. Sejak itu Smith mulai mengabdikan dirinya dalam pelayanan kesembuhan. Banyak orang telah dibawanya ke Leeds dan disembuhkan Tuhan di sana.
Suatu ketika pemimpin di Wisma Kesembuhan Leeds meminta Smith untuk berkhotbah. Mulanya ia ragu, tapi akhirnya ia tetap melayani. Di akhir khotbahnya, 15 orang maju ke mimbar untuk disembuhkan. Ketika Smith mendoakan seorang laki-laki dengan tongkat penopang di tangannya, orang itu tiba-tiba melompat berkeliling dan disembuhkan saat itu juga. Smith amat sangat terkejut melebihi siapapun juga. Sejak kejadian itu, pintu-pintu pelayanan mulai terbuka bagi Smith. Tidak lama kemudian ia mengadakan kebaktian kesembuhan di gerejanya di Bradford. Pada malam pertama, 12 orang datang minta kesembuhan dan semuanya disembuhkan.
Hari-hari selanjutnya dilewati Smith dengan penuh kesibukan. Rumahnya dibanjiri surat dari seluruh penjuru negeri yang memintanya untuk datang dan mendoakan sakit-penyakit mereka. Di tengah pelayanan yang luar biasa sibuk, bisnis pipa ledengnya mengalami kemunduran sehingga ia memutuskan untuk menutupnya dan memulai pelayanan sepenuh waktu.
Awal tahun 1913 adalah saat kedukaan yang dalam bagi Smith. Isterinya tercinta meninggal dunia karena serangan jantung. Dengan hati hancur, Smith harus merelakannya. Walau begitu pelayanan Smith terus berjalan bahkan kali ini dengan kuasa yang jauh lebih besar. Sejak tahun 1914 ia melayani secara internasional, berkeliling dari satu negara ke negara lain dan ia begitu terkenal di benua Eropa dan Amerika.
Teori Smith dalam hal iman begitu sederhana : Percaya saja! Banyak buku ditulis agar bisa menemukan rahasia kuasa Wigglesworth, namun jawabannya sederhana. Imannya yang besar lahir dari hubungannya dengan Yesus Kristus. Dalam pelayanan kesembuhan, Smith seringkali memakai cara2 yang kurang manusiawi. Seperti menyuruh orang yang kedua pangkal pahanya menderita encok untuk lari, bahkan didorongnya dan mereka berdua berlari mengitari gedung. Tapi kuasa Allah turun atas orang ini dan ia sembuh sama sekali. Metode2 Smith ini sering dikritik orang, tapi ia tidak pernah goyah dan bahkan menaruh belas kasihan pada mereka yang mengkritik. Smith tahu bahwa Tuhan akan menjawab iman, bukan metodenya. Dan hal ini dibuktikannya saat berada di Swiss. Smith menyuruh lebih dari 2,000 orang untuk menumpangkan tangan kepada diri sendiri dan percaya bahwa kesembuhan akan terjadi saat ia berdoa. Dan kesembuhan itu tetap terjadi dengan luar biasa.
Pada tahun 1922, ia pergi ke Selandia Baru dan Australia. Sebagian orang percaya bahwa kebaktian Smith melahirkan gereja2 Pantekosta di sana. Meskipun tinggal hanya beberapa bulan, ribuan orang diselamatkan, disembuhkan, dan dipenuhi Roh Kudus. Australia, dan Selandia Baru mengalami kebangunan rohani terbesar yang pernah mereka lihat.
Berbagai pengalaman kesembuhan ajaib yang terjadi dalam sekejab mata telah disaksikan Smith. Orang matipun berhasil dia bangkitkan karena imannya yang luar biasa. Pada tahun 1930, memasuki usia tujuh puluhan, Smith merasakan sakit yang luar biasa. Ia menderita batu ginjal yang serius dan menurut dokter, hanya operasi yang bisa menyelamatkannya. Tapi ia menjawab, "Dokter, Tuhan yang menciptakan tubuh ini dan Tuhan yang sanggup menyembuhkannya. Tidak ada pisau yang akan menyayat selama saya masih hidup."
Tiap malam Smith harus naik turun ranjangnya, berguling-guling di lantai menahan sakit ketika ia berusaha keras mengeluarkan batu itu. Satu demi satu batu2 kasar itu keluar dan ia harus mengalami hal ini selama 6 tahun. Selama itu, pelayanannya tidak pernah mengendur walau terkadang sakit itu begitu menyiksa. Bahkan pada masa2 itu, ia lebih sering pergi ke Eropa, Afrika Selatan, dan Amerika. Tidak banyak orang tahu tentang ini, dan selama 6 tahun, lebih dari seratus biji batu telah dikeluarkannya dan ia simpan dalam botol kaca.
Smith Wigglesworth berpulang ke pangkuan Bapa pada tanggal 12 Maret 1947. Ia telah menyelesaikan tugasnya dengan baik dan penuh kemenangan. Ia bekerja dengan iman yang berani dan dibakar dengan rasa belas kasihan. Smith sangat mempercayai firman Tuhan dan tergerak oleh belas kasihan pada orang lain, dan paduan dari keduanya menghasilkan mukjizat besar.
- dari berbagai sumber -


Kamis, 17 November 2011

Mitos dan Fakta tentang Air

Tubuh kita 75% terdiri dari cairan dan kehilangan cairan sebanyak 2% saja berakibat pandangan kurang jelas dan otak yang kurang fokus. Tak heran banyak diantara kita selalu membawa sebotol air saat berpergian. Walaupun air ada di sekitar kita, tak banyak orang yang paham betul bagaimana mengkonsumsi air. Ada mitos dan fakta apa saja tentang air?
Mitos: Minum air delapan gelas sehari
Fakta: Nyatanya, kebutuhan air per hari ditentukan oleh ukuran dan kadar kimiawi dalam tubuh. Untuk mengetahui berapa banyak air yang harus anda minum, timbang berat badan anda tiap pagi selama seminggu. Setelah mengetahui berat badan rata-rata anda, pilih satu hari dimana anda minum delapan gelas sehari.


Bila keesokan paginya berat anda berkurang, walaupun hanya setengah kilogram berarti anda membutuhkan lebih dari delapan gelas. Gantikan berat yang hilang karena dehidrasi dengan minum jus buah di pagi hari hingga berat anda kembali normal.
Mitos: Minum hanya pada saat haus
Fakta: Beberapa orang tua akan mengatakan minum jika haus. Nyatanya pekerjaan sehari-hari dan olahraga dapat membuat kadar air berkurang dari tubuh secara drastis. Akibatnya otak tak dapat merespon dengan cepat bila tubuh sudah kekurangan air, anda pun dehidrasi dan otak belum mengirimkan signal haus.


Caranya adalah minum 600 ml atau sebotol air sejam sebelum beraktifitas terutama berolahraga. Diperlukan 60 menit atau sejam agar air mengalir ke seluruh otot dan mengurangi kemungkinan anda dehidrasi.
Mitos: Teh dan kopi membuat kita dehidrasi
Fakta: Minum kopi memang dapat membuat frekuensi ke kamar kecil lebih sering. Tapi bukan berarti kopi maupun teh dapat membuat anda dehidrasi. Bagaimanapun juga kopi maupun teh berbahan dasar air.


Dengan frekuensi standar, yaitu kurang dari lima gelas per hari maka cairan yang anda telan, baik kopi maupun teh tidak akan membuat dehidrasi.  Malahan akan membantu mengisi jumlah cairan yang dibutuhkan tubuh per harinya.
Mitos: Minum air sebelum makan dapat menurunkan berat badan
Fakta: Air yang diminum sebelum makan tidak akan membuat anda kenyang atau mengurangi jatah makan maupun membuat kalori keluar dari tubuh lebih cepat. Air memang mampu mengganjal perut untuk mengurangi kalori yang anda asup, tapi air juga mudah keluar dari tubuh dan membuat anda tetap lapar.


Pilihannya anda dapat makan sayur, buah dan sup, keduanya mampu mengenyangkan dan mengandung air yang dapat mencegah anda dehidrasi. Cara ini mampu membuat anda kenyang, mengurangi asupan kalori dan membuat anda terhindar dari dehidrasi.
Mitos: Minuman berenergi lebih baik daripada air putih biasa
Fakta: Minuman berenergi mungkin saja mengandung beberapa konsentrat vitamin, seperti vitamin C. Tapi tidak akan mempermudah peredaran darah dan kebanyakan minuman berenergi tidak mengandung vitamin-vitamin lain yang diperlukan tubuh. Jika memang ingin minuman segar dan non-tawar, minum jus buah dapat menjadi pilihan yang tepat.
Mitos: Hanya atlet yang perlu minum minuman berenergi, non-atlet tidak terlalu perlu
Fakta: Saat berkeringat, tubuh mengeluarkan air dan garam dengan jumlah banyak. Air dan garam ada di dalam  minuman berenergi yang juga mengandung sodium yang dapat menahan cairan dalam tubuh. Bonusnya, minuman berenergi dijual dan disajikan dalam keadaan dingin yang menyegarkan setelah beraktifitas.
Mitos: Dehidrasi ketika renang adalah hal yang mustahil
Fakta: Pertama, kemungkinan anda akan berkeringat saat menghabiskan waktu di kolam renang lebih besar daripada beraktifitas normal sehari-hari. Kedua, haus disebabkan oleh kurang atau terhambatnya peredaran darah dalam tubuh. Air yang ada di dalam kolam renang menciptakan tekanan hidrostatik yang menekan darah dari kulit pindah ke tengah tubuh. Hal inilah yang mengacaukan sistem sehingga otak mengirimkan sinyal haus.


Ternyata minum air pun ada aturannya. Buang mitos minum air yang salah dan mulai hidup sehat dengan cara minum air yang benar.

Sumber : womanhealthmag

Minggu, 13 November 2011

Panggilan Raja-Raja

Nikmati lagu-lagu yang dasyat dan penuh urapan yang membawa hati kita semakin melekat pada Tuhan
1. Panggilan Raja-Raja
2. Hati Raja-Raja
3. Pemerintahan Raja-Raja
4. Jehovah Elohim Adonai
5. Jehovah Mulia
6. Perkenan Bapa
7. Rebut Jarahan
8. Penuaian Besar
9. Wahyu 4:11
10.Damai atas Negriku
11.Bangsa yang menawan Hati
Segera download lagunya Di Sini

Jumat, 11 November 2011

Tahukah apa arti nama anda?

Nama yang bersumber dari Alkitab dan maknanya (kumpulan nama bayi Kristen/ nama Alkitab)
Abigail
Makna: sumber sukacita
Abraham
Makna: the father of a multitude (bapa dari banyak orang/bangsa)
Adam
Makna: Manusia
Amos
Makna:burden (beban)
(nama seorang nabi yang menulis kitab Amos)
Andrew/Andreas
Manliness (kejantanan)
Alexander
Makna: Defender of men or brave (pejuang pembela atau pemberani)
Markus 15:21; KPR 4:6
Angela
Berasal dari kata Yunani “Angelos”.
Makna: Messenger of God (utusan Allah)
Azariah
Makna: yang ditolong Tuhan
Bathsheba / Batsyeba
Makna: daughter of the oath (anak sumpah/perjanjian)
Benjamin/Benyamin
Makna: son of my right hand
Boaz
Makna: strength (kekuatan)
Caleb
Makna: dog (anjing)
Chloe
Makna: Greenery (tumbuhan hijau)
Chloe was a Christian woman of Corinth who informed Paul of the disputes within the local church (1 Corinthians 1:11).
Crystal
Makna: Ice, rock (es, batu)
Damaris
Makna: a heifer (sapi muda)
She was an Athenian woman who was converted to Christianity by Paul the apostle: “However, some men joined him and believed, among them Dionysius the Areopagite, a woman named Damaris, and others with them.” (Acts 17:34)
Daniel
Makna: God is my judge (Allah adalah hakimku)
Darius
Makna: he who upholds the good (dia yang menegakkan kebaikan)
He was a governor of Persia during Daniels ministry.
David/Daud
Makna: Hero (pahlawan)
Deborah
Makna: bee (lebah/tawon)
Before there were kings there were judges which she was. She was also known as a prophetess who helped Barak defeat the Canaanites.
Eleazer
Makna: God has helped (Allah telah menolong)
Eli
Makna: uplifted (ditinggikan)
He was Israel first high priest after they had crossed the river Jordan.
Eliezer
Makna: help of God (pertolongan dari Allah)
Elijah / Elia
Makna: my Lord is Jehovah (Yehova adalah Tuhanku)
Elisha/Elisa
Makna: God is salvation (Allah adalah keselamatan/penyelamat)
Elizabeth/Elisabeth
Makna: Sumpah/janji Allah
Enoch/Henokh
Makna: mengabdi
Esau
Makna: hairy (berbulu)
Esther/Ester
Makna: star (bintang)
Eve/Hawa
Makna: life (kehidupan)
Ezekiel/Yehezkiel
Makna: the strength of God (kekuatan Allah)
Ezra
Makna: help (pertolongan)
Felix
Makna: Prosperous (makmur)
He was a high ranking Roman official that had been appointed to office by the emperor Claudius. Felix was an evil and cruel ruler. He was the one who placed the apostle Paul in prison for two years.
Festus
Makna: Joyful (bersukacita/bergembira)
He was known as “Porcius Festus” and he was the one who succeeded Felix, when it came to ruling over the province of Judea. Festus was immediately placed in the middle of the conflict between Paul and the Sanhedrin. After Festus had reviewed the case against Paul, he decided that this was more of a religious matter, than it was a political one, and so therefore, sent the apostle to be tried before the Sanhedrin instead of the Roman tribunal.
Gabriel
Makna: Warrior of God (Ksatria Allah)
This was the name of an angel that was sent down to explain Daniel’s vision of the ram and the he- goat. This angel also told Daniel about the meaning of the “seventy weeks period.” This same angel; also did the birth announcements of John the Baptist and the Messiah — Jesus Christ.
Gideon
Makna: Hewer or lumberjack (penebang pohon)
He was one of the twelve Judges who looked over Israel. He was also commissioned by God to defeat the Midianites. Perhaps one of the most memorable events in the Bible is where he defeated 135,000 Midiante troops with just 300 men with the help from the Lord.
Hannah
Makna: Grace (anugerah)
Hazael
Makna: God sees (Allah melihat)
He was anointed king over Aram (Syria) by the prophet Elijah. Because of their sins, God would allow the Syrian king to be the oppressor over Israel for quite some time.
Hezekiah/Hizkia
Makna: Strength of God (Kekuatan Allah)
He was the son of Ahaz king of Judah, who became a king himself. He was perhaps the second most successful king (southern) Judah ever had, Josiah was by far the most successful.
Hosea
Makna: Salvation (keselamatan)
He was a prophet that God used in Israel, around 770-725 B.C. He is also the author of the book “Hosea.”
Immanuel or Emmanuel
Makna: God with us (Allah beserta kita)
Is the name of our precious Saviour Jesus Christ. He came down as an living example on how we should live our lives within His awesome creation. He took on the burden of our sins and paid the price for our redemption. He rose on the third day after his death and came back in his new resurrected body proving to us that there is spiritual life after physical death. He is the true promised Messiah and the only way to our eternal salvation.
Isaac/Ishak
Makna: Laughter (tertawa)
He was the first born unto Abraham who was offered up as a brunt sacrifice unto God. This was because God decided to test Abraham faith, by asking him to sacrifice his one and only son that he had with Sarah, who up to that point could not bear children.
Isaiah/Yesaya
Makna: God’s Salvation (Keselamatan dari Allah)
He was a prophet of the Southern Kingdom of Judah. His ministry was during the reigns of kings Uzziah, Jotham, Ahaz, and Hezekiah. He was eventually executed by king Manasseh, by being sawed in half. Isaiah was a great prophet and the author of the Book of Isaiah, Life of Uzziah, and the Book of the Kings of Israel and Judah.
Ishmael/Ismael
Makna: God hears (Allah mendengar)
He was the oldest son of Abraham and Hagar. He would later be thrown out with his mother because of the conflict they were having with Sarah and Isaac. He would later become the founder of the Arabian tribes.
Israel
Makna: Prince of God (Pangeran Allah)
Jacob/Yakub
Makna: Deceiver / heel catcher (penipu/penangkap tumit)
Japheth/Yafet
Makna: he enlarges/expansion (perluasan/pengembangan)
Jehoshaphat/Yosafat
Makna: God has judged (Allah telah mengadili)
Jephthah/Yefta
Makna: to be set free (dibebaskan)
He was the son of Gilead and a mighty warrior. However, his mother was a prostitute so therefore he was illegitimate. His half-brothers would drive him away from his homeland because of it when he got older. He would make a great reputation for himself while he settled in the land of Tob. He would later become a Judge over Israel in which he led them for six years.
Jeremiah/Yeremia
Makna: whom the Lord has appointed (yang dipilih Tuhan)
He was a prophet would ministry would last for over forty years. He would gain the reputation of being called the, ‘weeping prophet,’ and he was the author of the Biblical books – Jeremiah & Lamentations.
Jesse/Isai
Makna: I Possess (saya memiliki)
He was the father of eight sons with one of them being David. The Lord would instruct the prophet Samuel to go to Bethlehem and anoint the next king of Israel. His journey would lead him to the house of Jesse.
John/Yohanes
Makna: Jehovah is a gracious giver (TUHAN adalah pemberi yang murah hati)
Jonah/Yunus
Makna: Dove (burung merpati)
Jonah was one of the prophets of Israel. He was thrown from a ship into the sea and swallowed by a shark. He prayed in its belly for three days and nights and was regurgitated unharmed. He authored the book of Jonah.
Joshua/Yosua
Makna: Jehovah is salvation (TUHAN juru selamat)
Joseph/Yusuf
Makna: Jehovah has added (Yehova/TUHAN  telah menambahkan)
Judah/Yehuda
Makna: praise (pujian)
Julia
Makna: Soft-haired (berambut lembut)
Roma 16:15
Leah/Lea
Makna: Weary, tired (lelah/letih/bosan).
daughter of Laban, first wife of Jacob, and mother of Reuben, Simeon, Levi, Judah, Issachar, Zebulun, and Dinah
Levi/Lewi
Makna: joined (bergabung)
Luke/Lukas
Makna: Bringer of light, morning (pembawa terang, pagi)
Manasseh/Manasye
Makna: forgetting (lupa)
Mark/Markus
Makna: a defense (pembelaan)
An evangelist, the author of the Gospel of Mark. Marcus was his Latin surname, his Jewish name was John. He was a cousin of Barnabas and a companion of Paul in some of his missionary journeys.
Martha
Makna: Mistress (nyonya rumah)
Mary/Maria
Makna: Rebellion, overthrow (pemberontakan, menggulingkan)
Many women bear the name Mary in the Bible. Mary was the mother of Jesus Christ, who was conceived within her by the Holy Spirit when she was a virgin. She was married to the carpenter Joseph. Mary of Bethany was the sister of Martha and Lazarus. Mary Magdalene and Mary the wife of Cleopas were two of the women who supported the ministry of Jesus Christ both spiritually and materially. Mary the mother of John Mark was one of the earliest disciples of Jesus.
Matthew/Matius
Makna: gift of Jehovah (hadiah dari TUHAN)
Son of Alphaeus, one of the 12 disciples
Micah/Mikha
Makna: Who is like the Lord (siapakah yang seperti TUHAN)
He was a prophet during the days of, Jotham, Ahaz, and Hezekiah. He came from the town of Moresheth Gath, and was the only prophet who had foretold the birthplace of the true Messiah — (Jesus Christ)
Michal/Mikhal
Makna: Who is like God (siapakah yang seperti Allah)
She was the youngest daughter of the first king of Israel, Saul. He would hand her over to David after had had killed the Philistine giant, Goliath. She would become David’s first wife.
Musa/Moses
Makna: drawing out (of a water), ditarik keluar dari air.
Nabi besar dalam sejarah Israel dan beberapa agama
Naphtali/Naftali
Makna: wrestling (bergulat)
Was one of the tribal founders to the twelve tribes of Israel. He was the son of Jacob and Bilhah (Rachel’s handmaiden). He would be Bilhah’s second and Jacob’s sixth.
Nathan/Natan
Makna: Given by God (diberikan oleh Allah)
Obadiah/Obaja
Makna: servant of Jehovah (Pelayan TUHAN)
The 4th of the 12 minor prophets; nothing personal is known of him but it is probable that he was contemporary with Jeremiah, Ezekiel, and Daniel. The prophetic book by him; prophesies against Edom.
Oliver
Makna: The olive tree (pohon zaitun)
Paul/Paulus
Makna: small or little (kecil)
Rachel/Rahel
Makna: a sheep (domba)
Was the youngest daughter to Laban and a shepherdess. Her father used her to trick the patriarch Jacob into working an additional seven years for the rights to marry her. She was the mother to two of the founders that made up the twelve tribes of Israel (Joseph – Benjamin).
Reuben/Ruben
Makna: see, a son (melihat, anak laki-laki)
Rebecca/Ribka
Makna: Captivating, beautiful (yang menawan, cantik)
Ruth/Rut
Makna: Friend (sahabat)
Ruth was the wife of Mahlon and the daughter-in-law of Naomi. After her husband’s death she married Boaz and gave birth to Obed, the grandfather of King David. Her story is told in the Book of Ruth in the Old Testament.
Samuel
Makna: God heard (Allah mendengar)
Hannah had asked him of Jehovah, she gave him the name, “the God-heard,” as a memorial of the hearing of her prayer.
Sarah
Makna: princess of a multitude (Putri orang banyak)
She was once called Sarai. She also became the wife to the patriarch Abraham. She was the mother of Ishmael (patriarch to the Arabian nation) and Isaac (patriarch to the Israel nation).
Saul
Makna: loaned (meminjamkan)
He was the son of the Benjamite Kish, who would become Israel’s first king during the days of Samuel the prophet. He was tall, handsome and was without equal. God would instruct the prophet to anoint him king over his people, for He had heard their cry.
Silas
Makna: Wood, from the forest (kayu dari hutan)
Simeon
Makna: one who hears (orang yang mendengar)
Was one of the tribal founders to the twelve tribes of Israel. He was the second oldest son to Jacob and Leah. He avenges the rape of his sister Dinah along with his brother Levi by attacking the predators which were called the Shechemites.
Trinity
Makna: Three (tiga)
Trinity is a word used by Christians to express the doctrine of the unity of God as consisting of three distinct Persons, Father, Son and Holy Spirit. The word trinity is not found in the Bible, and was first used in this context by Theophilus.
Zebulun/Zebulon
Makna: exalted (mulia/agung)
Zipora
Makna: Bird (burung)
daughter of Reuel or Jethro, wife of Moses, and mother of Gershom and Eliezer.

Senin, 07 November 2011

Kisah Inspiratif

Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.
Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.
Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tersebut. Selain memperbaiki sepeda tersebut, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya.
Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja
Seorang anak berkata kepada ibunya: “Ibu hari ini sangat cantik.
Ibu menjawab: “Mengapa?
Anak menjawab: “Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah.
Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.
Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah.
Temannya berkata: “Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur.
Petani menjawab: “Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku.
Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.
Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: “Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?
Ada yang menjawab: “Cari mulai dari bagian tengah.” Ada pula yang menjawab: “Cari di rerumputan yang cekung ke dalam.” Dan ada yang menjawab: “Cari di rumput yang paling tinggi. Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: “Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana .
Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.
Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: “Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku.”
Katak di pinggir jalan menjawab: “Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah.”
Beberapa hari kemudian katak “sawah” menjenguk katak “pinggir jalan” dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.
Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.
Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya: “Mengapa engkau begitu santai?”
Dia menjawab sambil tertawa: “Karena barang bawaan saya sedikit.”
Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja

Rabu, 02 November 2011

Kisah seorang pemerkosa

Pada tahun 2002 di harian Italian Post , muncullah iklan pencarian orang yang teristimewa. Berikut kisahnya :
17 Mei 1992 di parkiran mobil ke- 5 Wayeli , seorang wanita kulit putih diperkosa oleh seorang kulit hitam. Tak lama kemudian, sang wanita melahirkan seorang bayi perempuan berkulit hitam. Ia dan suaminya tiba-tiba saja menanggung tanggung jawab untuk memelihara anak ini.
Sayangnya, sang bayi kini menderita leukemia (kanker darah). Dan ia memerlukan transfer sumsum tulang belakang segera. Ayah kandungnya merupakan satu-satunya penyambung harapan hidupnya. Berharap agar pelaku pemerkosaan pada waktu itu saat melihat berita ini, bersedia menghubungi Dr. Adely di RS Elisabeth.
Berita pencarian orang ini membuat seluruh masyarakat gempar. Setiap orang membicarakannya. Masalahnya adalah apakah orang hitam ini berani muncul Padahal jelas ia akan menghadapi kesulitan besar, Jika ia berani muncul, ia akan menghadapi masalah hukum, dan ada kemungkinan merusak kehidupan rumah tangganya sendiri. Jika ia tetap bersikeras untuk diam, ia sekali lagi membuat dosa yang tak terampuni. Kisah ini akan berakhir bagaimanakah ?
Seorang anak perempuan yang menderita leukimia ternyata menyimpan suatu kisah yang memalukan di suatu perkampungan Italia. Martha, 35 thn, adalah wanita yang menjadi pembicaraan semua orang.
Ia dan suaminya Peterson adalah warga kulit putih, tetapi di antara kedua anaknya, ternyata terdapat satu yang berkulit hitam. Hal ini menarik perhatian setiap orang di sekitar mereka untuk bertanya, Martha hanya tersenyum kecil berkata pada mereka bahwa nenek berkulit hitam, dan kakeknya berkulit putih, maka anaknya Monika mendapat kemungkinan seperti ini
Musim gugur 2002, Monika yang berkulit hitam terus menerus mengalami demam tinggi. Terakhir , Dr. Adely memvonis Monika menderita leukimia. Harapan satu-satunya hanyalah mencari pedonor sumsum tulang belakang yang paling cocok untuknya. Dokter menjelaskan lebih lanjut.
Diantara mereka yang ada hubungan darah dengan Monika merupakan cara yang paling mudah untuk menemukan pedonor tercocok. Harap seluruh anggota keluarga kalian berkumpul untuk menjalani pemeriksaan sumsum tulang belakang.
Raut wajah Martha berubah, tapi tetap saja seluruh keluarga menjalani pemeriksaan. Hasilnya tak satupun yang cocok. Dokter memberitahu mereka, dalam kasus seperti Monika ini, mencari pedonor yang cocok sangatlah kecil kemungkinannya. Sekarang hanya ada satu cara yang paling manjur, yaitu Martha dan suaminya kembali mengandung anak lagi. Dan mendonorkan darah anak untuk Monika. Mendengar usul ini Martha tiba-tiba menjadi panik, dan berkata tanpa suara Tuhan. . kenapa menjadi begini ?
Ia menatap suaminya, sinar matanya dipenuhi ketakutan dan putus asa. Peterson mengerutkan keningnya berpikir. Dr. Adely berusaha menjelaskan pada mereka, saat ini banyak orang yang menggunakan cara ini untuk menolong nyawa para penderita leukimia, lagi pula cara ini terhadap bayi yang baru dilahirkan sama sekali tak ada pengaruhnya. Hal ini hanya didengarkan oleh pasangan suami istri tersebut, dan termenung begitu lama. Terakhir mereka hanya berkata, Biarkan kami memikirkannya kembali.
Malam kedua, Dr. Adely tengah bergiliran tugas, tiba-tiba pintu ruang kerjanya terbuka, pasangan suami-istri tersebut. Martha menggigit bibirnya keras, suaminya Peterson, menggenggam tangannya, dan berkata serius pada dokter. Kami ada suatu hal yang perlu memberitahumu. Tapi harap Anda berjanji untuk menjaga kerahasiaan ini, karena ini merupakan rahasia kami suami-istri selama beberapa tahun. Dr. Adely menganggukkan kepalanya.
Itu adalah 10 tahun lalu, bulan Mei tahun 1992. Waktu itu anak kami yang pertama, Eleana telah berusia 2 tahun. Martha bekerja di sebuah restoran fast food. Setiap hari pukul 10 malam baru pulang kerja. Malam itu, turun hujan lebat. Saat Martha pulang kerja, seluruh jalanan telah tiada orang satupun. Saat melalui suatu parkiran yang tak terpakai lagi.
Martha mendengan suara langkah kaki, dengan ketakutan memutar kepala untuk melihat, seorang remaja berkulit hitam tengah berdiri di belakang tubuhnya. Orang tersebut menggunakan sepotong kayu, memukulnya hingga pingsan, dan memperkosanya. Saat Martha sadar, dan pulang ke rumah dengan tergesa-gesa, waktu telah menunjukkan pukul 1 malam. Waktu itu aku bagaikan gila keluar rumah mencari orang hitam itu untuk membuat perhitungan. Tapi telah tak ada bayangan orang satupun. Malam itu kami hanya dapat memeluk kepala masing-masing menahan kepedihan. Sepertinya seluruh langit runtuh.
Bicara sampai sini, Peterson telah dibanjiri air mata, Ia melanjutkan kembali . Tak lama kemudian Martha mendapati dirinya hamil. Kami merasa sangat ketakutan, kuatir bila anak yang dikandungnya merupakan milik orang hitam tersebut. Martha berencana untuk menggugurkannya, tapi aku masih mengharapkan keberuntungan, mungkin anak yang dikandungnya adalah bayi kami.
Begitulah, kami ketakutan menunggu beberapa bulan. Maret 1993, Martha melahirkan bayi perempuan, dan ia berkulit hitam. Kami begitu putus asa, pernah terpikir untuk mengirim sang anak ke panti asuhan. Tapi mendengar suara tangisnya, kami sungguh tak tega. Terlebih lagi bagaimanapun Martha telah mengandungnya, ia juga merupakan sebuah nyawa.
Aku dan Martha merupakan warga Kristen yang taat, pada akhirnya kami memutuskan untuk memeliharanya, dan memberinya nama Monika.
Mata Dr. Adely juga digenangi air mata, pada akhirnya ia memahami kenapa bagi kedua suami istri tersebut kembali mengandung anak merupakan hal yang sangat mengkuatirkan. Ia berpikir sambil mengangguk-anggukkan kepala berkata Memang jika demikian, kalian melahirkan 10 anak sekalipun akan sulit untuk mendapatkan donor yang cocok untuk Monika.
Beberapa lama kemudian, ia memandang Martha dan berkata Kelihatannya, kalian harus mencari ayah kandung Monika. Barangkali sumsum tulangnya, atau sumsum tulang belakang anaknya ada yang cocok untuk Monika. Tetapi, apakah kalian bersedia membiarkan ia kembali muncul dalam kehidupan kalian ?
Martha berkata : “Demi anak, aku bersedia berlapang dada memaafkannya. Bila ia bersedia muncul menyelamatkannya. Aku tak akan memperkarakannya. Dr. Adely merasa terkejut akan kedalaman cinta sang ibu. Berita pencarian yang istimewa ini mengakibatkan banjir pedonor sumsum tulang belakang.
Terlebih lagi lewat waktu begitu lama, mau mencari sang pemerkosa di mana Martha dan Peterson mempertimbangkannya baik-baik, sebelum akhirnya memutuskan memuat berita pencarian ini di koran dengan menggunakan nama samaran. November 2002, di koranWayeli termuat berita pencarian ini, seperti yang digambarkan sebelumnya. Berita ini memohon sang pelaku pemerkosaan waktu itu berani muncul, demi untuk menolong sebuah nyawa seorang anak perempuan penderita leukimia !
Begitu berita ini keluar, tanggapan masyarakat begitu menggemparkan. Kotak surat dan telepon Dr. Adely bagaikan meledak saja, kebanjiran surat masuk dan telepon, orang-orang terus bertanya siapakah wanita ini Mereka ingin bertemu dengannya, berharap dapat memberikan bantuan padanya. Tetapi Martha menolak semua perhatian mereka, iatak ingin mengungkapkan identitas sebenarnya, lebih tak ingin lagi identitas Monika sebagai anak hasil pemerkosaan terungkap.
Saat ini juga seluruh media penuh dengan diskusi tentang bagaimana cerita ini berakhir. (surat kabar Roma) Komentar dengan topik : Orang hitam itu akan munculkah ? Jika orang hitam ini berani muncul, akan bagaimanakah masyarakat kita sekarang menilainya Akankah menggunakan hukum yang berlaku untuk menghakiminya Haruskah ia menerima hukuman dan cacian untuk masa lalunya, ataukah ia harus menerima pujian karena keberaniannya hari ini ?
Surat kabar Wayeli menulis topik Bila Anda orang berkulit hitam itu, apa tindakan yang Anda lakukan? sebagai bahan diskusi. Dan menarik berbagai pendapat akan sulitnya berada di dua pilihan ini. Bagian penjara setempat terus berupaya membantu Martha, memberikan laporan terpidana hukuman pada tahun 1992 pada RS. Dikarenakan jumlah orang berkulit hitam di kota ini hanya sedikit, maka dalam 10 tahun terakhir ini juga hanya sedikit jumlah terhukum berkulit hitam. Mereka berkata pada Martha : Sekalipun beberapa orang bukanlah terhukum karena tindak perkosaan, tapi mungkin beberapa juga menemui hal seperti ini.
Beberapa orang ini juga sebagian telah keluar penjara, sebagian lainnya masih berada di dalam penjara. Martha dan Peterson menghubungi beberapa orang ini, begitu banyak terpidana waktu itu yang bersungguh-sungguh dan antusias untuk memberikan petunjuk.
Tapi sayangnya, mereka semua bukanlah orang hitam yang memperkosanya waktu itu. Tak lama kemudian, kisah Martha menyebar ke seluruh rumah tahanan, tak sedikit terpidana yang tergerak karena kasih ibu ini, tak peduli mereka berkulit hitam maupun berkulit putih, mereka semua bersukarela mendaftar untuk menjalani pemeriksaan sumsum tulang belakang, berharap dapat mendonorkannya untuk Monika. Tapi tak satupun pedonor yang memenuhi kriteria di antara mereka.
Berita pencarian ini mengharukan banyak orang, tak sedikit orang yang bersukarela untuk menjalani pemeriksaan sumsum tulang belakang, untuk mengetahui apakah dirinya memenuhi kriteria. Para sukarelawan semakin lama semakin bertambah, di Wayeli timbullah wabah untuk mendonorkan sumsum tulang belakang.
Hal yang mengejutkan adalah kesediaan para sukarelawan ini menyelamatkan banyak penderita leukimia lainnya, sayangnya Monika tak termasuk diantara mereka yang beruntung. Martha dan Peterson menantikan dengan panik kemunculan si kulit hitam. Akhirnya dua bulan telah lewat, orang ini tak muncul-muncul juga. Dengan tidak tenang, mereka mulai berpikir,mungkin orang hitam itu sudah telah meninggalkan dunia ini Mungkin ia telah meninggalkan jauh-jauh kampung halamannya. Sudah sejak lama tak berada di Itali. Mungkin ia tak bersedia merusak kehidupannya sendiri, tak ingin muncul.
Tapi tak peduli bagaimanapun, asalkan Monika hidup sehari lagi, mereka tak rela untuk melepaskan harapan untuk mencari orang hitam itu. Disaat sebuah jiwa merana tak menentu, harapan selalu disaat keputusasaan melanda kembali muncul.
Saat itu berita pencarian juga muncul di Napulese, memporakporandakan perasaan seorang pengelola toko minuman keras berusia 30 tahun. Ia seorang kulit hitam, bernama Ajili. 17 Mei 1992 waktu itu, ia memiliki lembaran tergelam merupakan mimpi terburuknya di malam berhujan itu. Ia adalah sang peran utama dalam kisah ini. Tak seorangpun menyangka, Ajili yang sangat kaya raya itu, pernah bekerja sebagai pencuci piring panggilan.
Dikarenakan orang tuanya telah meninggal sejak iamasih muda, ia yang tak pernah mengenyam dunia pendidikan terpaksa bekerja sejak dini. Ia yang begitu pandai dan cekatan, berharap dirinya sendiri bekerja dengan giat demi mendapatkan sedikit uang dan penghargaan dari orang lain. Tapi sialnya, bosnya merupakan seorang rasialis, yang selalu mendiskriminasikannya.
Tak peduli segiat apapun dirinya, selalu memukul dan memakinya. 17 Mei 1992, merupakan ulang tahunnya ke 20, ia berencana untuk pulang kerja lebih awal merayakan hari ulang tahunnya. Siapa menyangka, ditengah kesibukan ia memecahkan sebuah piring. Sang bos menahan kepalanya, memaksanya untuk menelan pecahan piring. Ajili begitu marah dan memukul sang bos, lalu berlari keluar meninggalkan restoran.
Ditengah kemarahannya ia bertekad untuk membalas dendam pada si kulit putih. Malam berhujan lebat, tiada seorangpun lewat, dan di parkiran ia bertemu Martha. Untuk membalaskan dendamnya akibat pendiskriminasian, ia pun memperkosa sang wanita yang tak berdosa ini.
Tapi selesai melakukannya, Ajili mulai panik dan ketakutan. Malam itu juga ia menggunakan uang ulang tahunnya untuk membeli tiket KA menuju Napulese, meninggalkan kota ini. Di Napulese, ia bertemu keberuntungannya. Ajili mendapatkan pekerjaan dengan lancar di restoran milik orang Amerika. Kedua pasangan Amerika ini sangatlah mengagumi kemampuannya, dan menikahkannya dengan anak perempuan merka, Lina, dan pada akhirnya juga mempercayainya untuk mengelola toko mereka. Beberapa tahun ini, iayang begitu tangkas, tak hanya memajukan bisnis toko minuman keras ini, ia juga memiliki 3 anak yang lucu.
Dimata pekerja lainnya dan seluruh anggota keluarga, Ajili merupakan bos yang baik, suami yang baik, ayah yang baik. Tapi hati nuraninya tetap membuatnya tak melupakan dosa yang pernah diperbuatnya.
Ia selalu memohon ampun pada Tuhan dan berharap Tuhan melindungi wanita yang pernah diperkosanya, berharap ia selalu hidup damai dan tentram. Tapi ia menyimpan rahasianya rapat-rapat, tak memberitahu seorangpun. Pagi hari itu, Ajili berkali-kali membolak-balik koran, ia terus mempertimbangkan kemungkinan dirinyalah pelaku yang dimaksud. Sedikitpun ia tak pernah membayangkan bahwa wanita malang itu mengandung anaknya, bahkan menanggung tanggung jawab untuk memelihara dan menjaga anak yang awalnya bukanlah miliknya.
Hari itu, Ajili beberapa kali mencoba menghubungi no. Telepon Dr. Adely. Tapi setiap kali, belum sempat menekan habis tombol telepon, ia telah menutupnya kembali. Hatinya terus bertentangan, bila ia bersedia mengakui semuanya, setiap orang kelak akan mengetahui sisi terburuknya ini, anak-anaknya tak akan lagi mencintainya, ia akan kehilangan keluarganya yang bahagia dan istrinya yang cantik.
Juga akan kehilangan penghormatan masyarakat disekitarnya. Semua yang ia dapatkan dengan ditukar kerja kerasnya bertahun-tahun. Malam itu, saat makan bersama, seluruh keluarga mendiskusikan kasus Martha. Sang istri, Lina berkata :
“Aku sangat mengagumi Martha. Bila aku diposisinya, aku tak akan memiliki keberanian untuk memelihara anak hasil perkosaan hingga dewasa. Aku lebih mengagumi lagi suami Martha, ia sungguh pria yang patut dihormati, tak disangka ia dapat menerima anak yang demikian”. Ajili termenung mendengarkan pendapat istrinya, dan tiba-tiba mengajukan pertanyaan :Kalau begitu, bagaimana kau memandang pelaku pemerkosaan itu?
Sedikitpun aku tak akan memaafkannya !!! Waktu itu ia sudah membuat kesalahan, kali ini juga hanya dapat meringkuk menyelingkupi dirinya sendiri, ia benar-benar begitu rendah, begitu egois, begitu pengecut ! Ia benar-benar seorang pengecut ! demikian istrinya menjawab dengan dipenuhi api kemarahan. Ajili mendengarkan saja, tak berani mengatakan kenyataan pada istrinya. Malam itu, anaknya yang baru berusia 5 tahun begitu rewel tak bersedia tidur, untuk pertama kalinya Ajili kehilangan kesabaran dan menamparnya.
Sang anak sambil menangis berkata :”Kau ayah yang jahat, aku tak mau peduli kamu lagi. Aku tak ingin kau menjadi ayahku”. Hati Ajili bagai terpukul keras mendengarnya, ia pun memeluk erat-erat sang anak dan berkata : “Maaf, ayah tak akan memukulmu lagi. Ayah yang salah, maafkan papa ya”.
Sampai sini, Ajili pun tiba-tiba menangis. Sang anak terkejut dibuatnya, dan buru-buru berkata padanya untuk menenangkan ayahnya : “Baiklah, kumaafkan. Guru TK ku bilang, anak yang baik adalah anak yang mau memperbaiki kesalahannya. Malam itu, Ajili tak dapat terlelap, merasa dirinya bagaikan terbakar dalam neraka. Dimatanya selalu terbayang kejadian malam berhujan deras itu, dan bayangan sang wanita.
Ia sepertinya dapat mendengarkan jerit tangis wanita itu. Tak henti-hentinya ia bertanya pada dirinya sendiri : “Aku ini sebenarnya orang baik, atau orang jahat ?” Mendengar bunyi napas istrinya yang teratur, ia pun kehilangan seluruh keberaniannya untuk berdiri. Hari kedua, ia hampir tak tahan lagi rasanya. Istrinya mulai merasakan adanya ketidakberesan pada dirinya, memberikan perhatian padanya dengan menanyakan apakah ada masalah Dan ia mencari alasan tak enak badan untuk meloloskan dirinya.
Pagi hari di jam kerja, sang karyawan menyapanya ramah : “Selamat pagi, manager !” Mendengar itu, wajahnya tiba-tiba menjadi pucat pasi, dalam hati dipenuhi perasaan tak menentu dan rasa malu. Ia merasa dirinya hampir menjadi gila saja rasanya.
Setelah berhari-hari memeriksa hati nuraninya, Ajili tak dapat lagi terus diam saja, iapun menelepon Dr. Adely. Ia berusaha sekuat tenaga menjaga suaranya supaya tetap tenang : “Aku ingin mengetahui keadaan anak malang itu. Dr. Adely memberitahunya, keadaan sang anak sangat parah. Dr. Adely menambahkan kalimat terakhirnya berkata :”Entah apa ia dapat menunggu hari kemunculan ayah kandungnya.
Kalimat terakhir ini menyentuh hati Ajili yang paling dalam, suatu perasaan hangat sebagai sang ayah mengalir keluar, bagaimanapun anak itu juga merupakan darah dagingnya sendiri ! Ia pun membulatkan tekad untuk menolong Monika. Ia telah melakukan kesalahan sekali, tak boleh kembali membiarkan dirinya meneruskan kesalahan ini.
Malam hari itu juga, ia pun mengobarkan keberaniannya sendiri untuk memberitahu sang istri tentang segala rahasianya. Terakhir ia berkata : “Sangatlah mungkin bahwa aku adalah ayah Monika, Aku harus menyelamatkannya Lina sangat terkejut, marah dan terluka, mendengar semuanya, ia berteriak marah :”Kau PEMBOHONG !”
Malam itu juga iamembawa ketiga anak mereka, dan lari pulang ke rumah ayah ibunya. Ketika ia memberitahu mereka tentang kisah Ajili, kemarahan kedua suami-istri tersebut dengan segera mereda. Mereka adalah dua orang tua yang penuh pengalaman hidup, mereka menasehatinya :”Memang benar, kita patut marah terhadap segala tingkah laku Ajili di masa lalu. Tapi pernahkah kamu memikirkan, ia dapat mengulurkan dirinya untuk muncul, perlu berapa banyak keberanian besar.
Hal ini membuktikan bahwa hati nuraninya belum sepenuhnya terkubur. Apakah kau mengharapkan seorang suami yang pernah melakukan kesalahan tapi kini bersedia memperbaiki dirinya Ataukah seornag suami yang selamanya menyimpan kebusukan ini didalamnya ?” Mendengar ini Lina terpekur beberapa lama. Pagi-pagi di hari keuda, ia langsung kembali ke sisi Ajili, menatap mata sang suami yang dipenuhi penderitaan, Lina menetapkan hatinya berkata :”Ajili, pergilah menemui Dr. Adely ! Aku akan menemanimu !”
3 Februari 2003, suami istri Ajili, menghubungi Dr. Adely. 8 Februari, pasangan tersebut tiba di RS Elisabeth, demi untuk pemeriksaan DNA Ajili. Hasilnya Ajili benar-benar adalah ayah Monika. Ketika Martha mengetahui bahwa orang hitam pemerkosanya itu pada akhirnya berani memunculkan dirinya, ia pun tak dapat menahan air matanya. Sepuluh tahun ini ia terus memendam dendam kesumat terhadap Ajili, namun saat ini ia hanya dipenuhi perasaan terharu. Segalanya berlangsung dalam keheningan.
Demi untuk melindungi pasangan Ajili dan pasangan Martha, pihak RS tidak mengungkapkan dengan jelas identitas mereka semua pada media, dan juga tak bersedia mengungkapkan keadaan sebenarnya, mereka hanya memberitahu media bahwa ayah kandung Monika telah ditemukan.
Berita ini mengejutkan seluruh pemerhati berita ini. Mereka terus-menerus menelepon, menulis surat pada Dr. Adely, memohon untuk dapat menyampaikan kemarahan mereka pada orang hitam ini, sekaligus penghormatan mereka padanya. Mereka berpendapat :”Barangkali ia pernah melakukan tindak pidana, namun saat ini ia seorang pahlawan !”
10 Februari, kedua pasangan Martha dan suami memohon untuk dapat bertemu muka langsung dengan Ajili. Awalnya Ajili tak berani untuk menemui mereka, namun pada permohonan ketiga Martha, iapun menyetujui hal ini. 18 Februari, dalam ruang tertutup dan dirahasiakan di RS, Martha bertemu langsung dengan Ajili.
Ajili baru saja memangkas rambutnya, saat ia melihat Martha, langkah kakinya terasa sangatlah berat, raut wajahnya memucat. Martha dan suaminya melangkah maju, dan mereka bersama-sama saling menjabat tangan masing-masing, sesaat ketiga orang tersebut diam tanpa suara menahan kepedihan, sebelum akhirnya air mata mereka bersama-sama mengalir. Beberapa waktu kemudian, dengan suara serak Ajili berkata : “Maaf. . .mohon maafkan aku !”
Kalimat ini telah terpendam dalam hatiku selama 10 tahun. Hari ini akhirnya aku mendapat kesempatan untuk mengatakannya langsung kepadamu. Martha menjawab :”Terima kasih kau dapat muncul. Semoga Tuhan memberkati, sehingga sumsum tulang belakangmu dapat menolong putriku”.
19 Februari, dokter melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang Ajili. Untungnya, sumsum tulang belakangnya sangat cocok bagi Monika Sang dokter berkata dengan antusias : “Ini suatu keajaiban !”
22 Februari 2003, sekian lama harapan masyarakat luas akhirnya terkabulkan. Monika menerima sumsum tulang belakang Ajili, dan pada akhirnya Monika telah melewati masa kritis. Satu minggu kemudian, Monika boleh keluar RS dengan sehat walafiat. Martha dan suami memaafkan Ajili sepenuhnya, dan secara khusus mengundang Ajili dan Dr. Adely datang ke rumah mereka untuk merayakannya.
Tapi hari itu Ajili tidak hadir, ia memohon Dr. Adely membawa suratnya bagi mereka. Dalam suratnya ia menyatakan penyesalan dan rasa malunya berkata :“
Aku tak ingin kembali mengganggu kehidupan tenang kalian. Aku berharap Monika berbahagia selalu hidup dan tumbuh dewasa bersama kalian. Bila kalian menghadapi kesulitan bagaimanapun, harap hubungi aku, aku akan berusaha sekuat tenaga untuk membantu kalian”.
Saat ini juga, aku sangat berterima kasih pada Monika, dari dalam lubuk hatiku terdalam, dialah yang memberiku kesempatan untuk menebus dosa. Dialah yang membuatku dapat memiliki kehidupan yang benar-benar bahagia di separoh usiaku selanjutnya. Ini adalah hadiah yang ia berikan padaku !
– sekian –